Pemberian Topikal
Pada Kulit
Tidak banyak obat
yang dapat menembus kulit utuh. Jumlah obat yang diserap tergantung pada luas
permukaan kulit yang terpajan serta elautan obat dalam lemak karena epidermis
bertindak sebagai sawar lemak. Dermis permiabel terhadap banyak zat sehingga
absorpsi terjadi jauh lebih mudah bila kulit terkelupas atau terbakar. Beberapa
zat kimia yang sangat larut lemak misalnya insektisida organofosfat, dapat
menimbulkan efek toksik akibat absorpsi melalui kulit ini. Inflamasi dan
keadaan lain yang meningkatkan aliran darah kulit juga akan memacu absorpsi
melalui kulit. Absorpsi dapat ditingkatkan dengan membuat suspensi obat dalam
minyak dan menggosokkannya ke kulit atau dengan menggunakan penutup diatas
kulit yang terpajan. Obat yang banyak digunakan untuk penyakit kulit sebagai
salpe kulit adalah antibiotik, kortikosteroid, antihistamin, dan fungisid,
tetapi beberapa obat sitemik dibuat juga sebagai sediaan topikal, misalnya
nitrogliserin dan skopolamin.
Pemberian Topikal
Pada Mata
Cara ini terutama
dimaksudkan untuk mendapatkan efek lokal pada mata, yang biasanya memerlukan
absorpsi obat melalui kornea. Absorpsi terjadi lebih cepat bila kornea
mengalami infeksi atau trauma. Absorpsi sistemik melalui saluran nasolakrimal sebenarnya
tidak diinginkan; absorpsi disini dapat menyebabkan efek sitemik karena obat
tidak mengalami lintas pertama dihati, maka β-bloker yang diberikan sebagai
tetes mata misalnya pada glaukoma dapat menimbulkan toksisitas sistemik.
No comments:
Post a Comment
silakan menggunakan hati nurani dan tidak mengandung sara, sex dan politik