Latest Post

Friday, 4 March 2016

2.1.1 Bioekuivalensi





Bioekuivalensi  adalah kesetaraan jumlah obat dalam sediaan belum tentu menghasilkan kadar obat yang sama dalam darah dan jaringan. Dua sediaan obat yang berekuivalensi kimia sama tetapi tidak berekuivalensi biologik dikatakan bioinekuivalensi. Ini terutama terjadi pada obat-obat yang absorpsinya lambat karena sukar larut dalam cairan saluran cerna, misalnya digoksin dam difenilhidantoin, dan pada obat yang mengalami metabolisme selama absorpsinya, misalnya eritromisin dan levodova perbedaan bioavailabilitas sampai dengan 10% umumnya tidak menimbulkan perbedaan berarti  dalam efek kliniknya, sehingga memperlihatkan ekuivalesni terapi.  Bioinekuivalensi lebih dari 10% dapat menimbulkan inekuivalensi terapi, terutama untuk obat-obat yang index terapinya sempit, mislanya digoksin, difenilhidantoin, teofilin.

No comments:

Post a Comment

silakan menggunakan hati nurani dan tidak mengandung sara, sex dan politik