A.
Diagnosis
Kehamilan
Kehamilan matur (cukup bulan)
berlangsung kira-kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300
hari). Kehamilan yang berlangsung antara
28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur, sedangkan bila lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur. Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi
menjadi:
1.
Kehamilan
trimester pertama: 0-14 minggu.
hari
|
Panjang(mm)
|
Ciri Khas
|
14-15
|
0,2
|
Munculnya garis primitif
|
16-18
|
0,4
|
Tonjol korda dorsalis muncul; sel-sel hemopoetik mulai
ada di kantung kuning telur
|
19-20
|
1-2,0
|
Mesoderm intraembrional menyebar di bawah seluruh
ektoderm; garis primitif sudah sempurna; pembuluh-pembuluh tali pusat dan
lipatan saraf kranial mulai terbentuk
|
20-21
|
2,0-3,0
|
Lipatan-lipatan saraf kranial menaik, dan terbentuklah
alur saraf yang dalam;embrio mulai membengkok
|
22-23
|
3,0-3,5
|
Fusi lipatan – lipatan saraf di daerah leher; neuropore
kranial dan kauda terbuka lebar; lengkung viseral 1 dan 2 muncul; tabung
jantung mulai melipat
|
24-25
|
3,0-4,5
|
Pelipatan sefalokaudal sedang berjalan; penutupan
neurofor kranial atau sudah tertutup; terbentuk vesikel optik; tampak lempeng
telinga
|
26-27
|
3,5-5,0
|
Penutupan neurofor kaudal atau sudah menutup; tampak
kuncup-kuncup tungkai atas; 3 pasang lengkung viseral sudah ada
|
28-30
|
4,0-6,0
|
Terbentuk lengkung viseral keempat; tampak kuncup tungkai
bawah; gelembung telinga dan lempeng lensa sudah muncul
|
31-35
|
7,0-10,0
|
Tungkai atas terbentuk seperti dayung; lobang-lobang
hidung mulai terbentuk; mudigah berbentuk rapat
|
36-42
|
9,0-14,0
|
Mulai tampak gambaran jari-jari di tangan dan lempeng
kaki; gelembung-gelembung otak tampak menonjol; daun telinga luar terbentuk
dari hillock telinga terbentuk
herniasi umbilikus
|
43-49
|
13,0-22,0
|
Tampak pigmentasi retina; jari-jari mulai berpisah,
puting susu dan kelopak mata sudah tebentuk;tonjol-tonjol maksila menyatu
denga tonjol hidung; ketika bibir atas terbentuk; herniasi umbilikus tampak
menonjol
|
50-56
|
21,0-31,0
|
Tungkai memanjang dan membengkok dan lutut;jari-jari
tangan dan kaki sudah bebas; wajah lebih menyerupai manusia; ekor sudah
hilang;herniasi masih ada sampai pada akhir bulan ketiga
|
(
Sadler.T.W. 2000)
Pada kehamilan trimester pertama sedang
mulai pembentukan / sedang masa pembentukan organ sehingga perlu hati-hati
dalam mengkonsumsi berisiko menghambat perkembangan seperti:
a.
Makanan
mentah karena ada bakteri dan virus perlu di masak sampai matang;
b. Makan
yang berpengawet dosis tinggi seperti pada sediaan cair atau akumulasi pengawet
seperti makan mie campur caos dan kecap (alangkah lebih baik pake alami seperti
cabe rawit), dan pewarna makanan yang berlebihan;
c. Konsumsi
obat-obatan yang beresiko, untuk melihat daftar obat resiko kehamilan klik link
berikut:
d.
Minum
Suplemen multivitamin untuk trimester pertama yang kaya akan folat dan DHA
2.
Kehamilan
trimester kedua:14-28 minggu.
a.
Masa
Pematangan Fungsional;
b.
Suplemen
vitamin dan mineral;
3.
Kehamilan
trimester ketiga: 28-42 minggu.
a.
Masa
Pematangan Fungsional;
b.
Suplemen
Vitamin dan mineral;
B.
Gejala
Kehamilan Tidak Pasti
1. Amenore
(tidak mendapat haid). Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir(HPHT)
untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran partus. Rumus taksiran partus
menurut Naegele bila siklus haid ± 28 hari adalah : tanggal + 7 bulan -3 tahun
+1 sarat memakai rumus apabila bulan >3.
Misal:
HPHT
: 14/04/2015
Taksiran
fartus : 14+7/04-3/15+1
Tanggal
fartus : 21/01/16
2.
Nausea
(mual) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada
bulan-bulan pertama kehamilan, disebut morning
sickness.
3.
Menginginkan
makanan atau minuman tertentu.
4.
Konstipasi/obstipasi
(susah buang air besar), disebabkan penurunan pristaltik(gerak usus) oleh
hormon.
5. Sering
kencing. Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan berkurang perlahan-lahan,
lalu timbul lagi pada akhir kehamilan.
6. Pingsan
dan mudah lelah. Pingsan sering dijumpai bila berada di tempat ramai pada
bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu.
7.
Anoreksia
(tidak ada nafsu makan).
C.
Tanda
Kehamilan Tidak Pasti
1.
Pigmentasi
kulit. Terjadi kira-kira minggu ke-12 atau lebih. Timbul di pipi, hidung, dan
dahi, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Terjadi karena pengaruh hormon
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
2. Leukore.
Sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon progesteron.
3.
Epulis
(hipertrofi papila gingiva). Sering terjadi pada trimester pertama kehamilan.
4. Perubahan
payudara. Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh estrogen Dan progesteron
yang merangsang duktuli dan alveoli payudara. Daerah aerola menjadi lebih hitam
karena deposit pigmen berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari
12 minggu.
5.
Pembesaran
abdomen. Jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
6.
Suhu
basal meningkat terus antara 37,2°C-37,8°C.
7.
Perubahan
organ-organ dalam pelvik:
a.
Tanda
Chadwick: vagina livid, kira-kira minggu ke-6
b.
Tanda
Hegar: segmen bawah uterus lembek pada perabaan
c.
Tanda
Piscaseck: uterus membesar ke salah satu jurusan.
d.
Tanda
Braxton-Hicks: uterus berkontraksi bila dirangsang. Tanda ini khas untuk uterus
pada masa kehamilan.
8.
Tes
kehamilan
Yang
banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urin. Dasarnya reaksi antigen-antibodi dengan hCG sebagai
antigen. Cara yang banyak digunakan hemaglutinasi. Kadar terendah yang
terdeteksi 50 iu/L hCG, dapat di temukan pada hari pertama haid tidak datang. Hasil
positif palsu ditemukan pada penyakit trofoblas ganas.
D.
Tanda
Pasti kehamilan
1.
Pada
palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
2.
Pada
auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ). Dengan stetoskop Laennec BJJ
baru terdengar pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat Doppler BJJ terdengar
pada kehamilan 12 minggu.
3.
Dengan
Ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.
4.
Pada
pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena
dampak radiasi terhadap janin.
(Mansjoer
Arif, dkk.2001. hal 252-254)